SelatpanjangPos.id (Meranti) –Maraknya Penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (ADD) pada setiap Desa Di Indonesia membuat beberapa Kepala Desa harus bersentuhan terhadap Hukum bahkan ada yang harus merasakan dinginnya jeruji besi yang di sediakan Negara tak kunjung membuat efek jera. Senin (23/05/2022).
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Riau, memiliki banyak Tugas Rumah (PR) untuk mengawasi (Kontrol Sosial) hingga harus melaporkan beberapa Desa Di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kepihak Aparat Penegak Hukum (APH), setempat.
Dari beberapa Desa Di Kabupaten termuda Di Riau tersebut, Forkorindo telah menemukan banyaknya kejanggalan – kejanggalan terkait Alokasi Dana Desa (ADD), kali ini LSM Forkorindo kembali temukan keanehan pada Desa Alah air Kecamatan Tebingtinggi, dalam satu program kegiatan yang sangat terindikasi adanya penyimpangan anggaran atau dapat di bilang dugaan Indikasi Korupsi.
TP. Batubara selaku Ketua DPD Riau LSM Forkorindo memaparkan hasil dari temuan dan investigasi Timnya di lapangan, bahwasanya pihak LSM Forkorindo telah mengatongi Dua buah alat bukti terkait dugaan korupsi tersebut.
“Kita telah temukan dugaan KKN Di Desa Alahair, dua alat bukti lapangan sudah kita kantongi, mungkin dalam waktu dekat kita akan sampaikan laporan temuan kita ke APH (Aparat Penegak Hukum/Red), untuk di lakukan uji materi,” ujarnya.
“Itu untuk tahun 2021, hari ini kita baru temukan kembali indikasi di tahun sebelumnya, kita sangat heran, kenapa banyak desa di Meranti seperti ini,” paparnya.
“Padahal sudah ada contoh kades lain di Meranti telah di penjara tarkait KKN, kenapa kades di Meranti masih ada yang mencoba untuk bermain dengan anggaran Negara,” tutupnya.
Terkait hal tersebut. Tim Media ini melakukan konfirmasi terkait temuan LSM Forkorindo, Edi Amin selaku Kepala Desa Alah air pada (27/04), hingga kini tidak dapat menjawab (Terkesan Bungkam) Pesan Via WhatsApp yang dilayangkan pada Nomor pribadinya, namun ironisnya lagi, tampak pesan tersebut teleh bercentang dua biru yang artinya pesan telah dibaca.
(J. Wilson).