Menu

Mode Gelap
 

Jakarta · 27 Jun 2022 22:56 WIB

KPK Dampingi NTB Optimalkan Penerimaan Daerah Sektor Pertambangan.


					KPK Dampingi NTB Optimalkan Penerimaan Daerah Sektor Pertambangan. Perbesar

SelatpanjangPos.id (Jakarta) –

Monitoring secara khusus pengelolaan pertambangan dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di wilayah Nusa Tenggara Barat, untuk mengantisipasi lemahnya pengawasan karena resentralisasi kewenangan pertambangan. Kegiatan ini dilakukan antara lain melalui rapat koordinasi dan monitoring atas pengelolaan pertambangan di wilayah Nusa Tenggara Barat selama sepekan Senin – Jumat, (20-24/6) lalu.

“Maraknya tambang ilegal, isu lingkungan dan ketidakpatuhan pelaku usaha yang pada akhirnya menimbulkan kerugian keuangan negara dan lingkungan baik di tingkat pusat maupun daerah, juga menjadi perhatian KPK,” ujar Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Sektor Sumber Daya Alam Wilayah V KPK Dian Patria di Kantor Gubernur NTB, Senin (20/6).

Dalam kesempatan itu, Dian menyampaikan bahwa setidaknya terdapat 14 Pemegang IUP yang terdata di Kementerian ESDM, namun tercatat tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Separuh di antaranya sudah selesai masa berlaku izinnya.

“Jika demikian, bagaimana mereka akan memenuhi kewajibannya? Mestinya sedari awal pemberi izin tidak meloloskan permohonan yang bersangkutan, jika tidak melampirkan bukti NPWP yang benar,” imbuh Dian.

Terkait persoalan pajak, Kepala Kantor Perwakilan Dirjen Pajak Wilayah Nusa Tenggara, Samsinar mengatakan bahwa persoalan lolosnya pemegang IUP dari kewajiban pembayaran pajak karena belum diterapkannya Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) dalam pemberian izin baru dan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan. Selain itu, Samsinar juga mengatakan bahwa ketiadaan basis data pajak membuat Petugas Pajak tidak bisa memastikan apakah jumlah pajak yang dibayarkan sudah benar.

Setali tiga uang, Pemerintah Kabupaten Sumbawa juga mengeluhkan minimnya kontribusi dari sektor pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan. Dalam rapat koordinasi yang difasilitasi oleh KPK Rabu (22/6), terungkap bahwa pihak kontraktor Bendungan Sila di Sumbawa belum melunasi kewajiban Pajak MBLB nya. Pihak PT Nindya Karya sebagai salah satu bagian dari konsorsium akhirnya menyepakati pelunasan pembayaran pajak MBLB sekitar Rp 1,3 Miliar sampai dengan Agustus tahun ini.

Demikian juga dengan PT Brantas Abhipraya (Persero) juga berjanji akan sesegera mungkin melunasi tagihan Pajak MBLB ke Pemkab Sumbawa. Menurut Kabid Bapenda Kab. Sumbawa Barat Marga Rayes, terdapat potensi pajak galian C pada PT. Brantas Abhipraya sebesar Rp. 45 Milyar yang belum dibayarkan.

Di Kabupaten Dompu, Wakil Bupati Syahrul Parsan menyampaikan mestinya ada komitmen kuat dari pelaku usaha untuk membayarkan kewajibannya kepada Pemda.

“Keberadaan PT Sumbawa Mining Timur di Kabupaten Dompu diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung kepada pemda, termasuk dalam pembayaran pajak MBLB, hotel dan restoran,” ujar Syahrul dalam rapat terpisah antara PT Sumbawa Mining Timur dengan Pemda Dompu, yang juga dihadiri KPK dan dinas ESDM Provinsi NTB, Kamis (23/6).

Persoalan penerimaan dari sektor pertambangan selalu menjadi konsern KPK. Hal ini sejalan dengan amanah UUD 1945 dan kewajiban KPK untuk mencegah korupsi dan kerugian keuangan negara. Bagi KPK, persoalan pajak daerah merupakan hal penting karena selama ini kemandirian fiskal di daerah termasuk di NTB yang masih dalam zona kuning. Sehingga upaya untuk mengoptimalkan penerimaan dari sektor perpajakan menjadi penting.

“Kita sama-sama membantu. Daerah membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif dan sebaliknya perusahaan melaksanakan kewajibannya kepada daerah,” tegas Dian dalam setiap pertemuan selama Korsup Pertambangan di NTB.

(H. Simangunsong/F. Sihombing).

 

Artikel ini telah dibaca 17 kali

Baca Lainnya

Pimpin Apel Perdana Awal Tahun 2024, Plt Bupati Asmar Ingatkan Kedisiplinan ASN

25 Agustus 2024 - 14:21 WIB

Ke Kementrian, Ketua DPRD Meranti Bicara Soal ini

13 Juni 2023 - 20:27 WIB

Ini Kronologi OTT KPK di Meranti, MA diduga bakal gunakan uang haram untuk Maju Pilgub 2024

8 April 2023 - 03:31 WIB

OTT di Meranti KPK Tetapkan 3 Tersangka

8 April 2023 - 00:49 WIB

Hendry Ch. Bangun: JMSI Serius Membina Anggota Menuju Pers Profesional

11 Maret 2023 - 14:48 WIB

Silahturahmi ke JMSI Provinsi, JMSI Meranti Berkomitmen Membesarkan dan Memajukan JMSI di Meranti

20 Januari 2023 - 21:04 WIB

Trending di Berita