Menu

Mode Gelap
 


					PSU Tanjung Peranap Diduga Ada Kejanggalan Bawaslu di Minta Bekerja

PSU Tanjung Peranap Diduga Ada Kejanggalan Bawaslu di Minta Bekerja

Selatpanjang- Hasil perhitungan suara ulang (PSU) di Desa Tanjung Peranap Kabupaten Meranti, Riau. Diduga tidak signifikan beberapa partai yang mengikuti kontestasi Legistatif mendapat perolehan suara meroket drastis. Senin (01/07/2024)Hasil putusan pengadilan Mahkamah Konstitusi (MK) PSU di Desa tanjung peranap pada tanggal 29 juni 2024 sudah di sahkan. Namun setelah PSU selesai timbul dugaan-dugaan dari berbagai kalangan yang menuai pro dan kontra, salah satunya diungkapkan Mohammad Ilham selaku Bendahara HMI cabang Kepulauan Meranti.Ilham menganalisa PSU di Tanjung Peranap tersebut diduga ada kejanggalan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab sehingga suara caleg partai politik berubah dengan tidak wajar.”Di tanggal 29 Juni 2024 telah terjadi PSU di TPS 2 Desa Tanjung Peranap hasil dari putusan MK beberapa waktu yang lalu,”ujarnyaNamun kata ilham, anehnya ada yang tidak beres diduga penggiringan suara secara massal yang di lakukan oleh beberapa partai politik. Hal ini terlihat dari hasil perolehan suara yang sangat berubah drastis dari hasil Pemilu 2024 kemaren, “ungkap Ilham kepada selatpanjangpos.id pada senin 01 juli 2024Diketahui, berikut ini hasil perhitungan sebelum PSU yang dirangkum awak media dari beberapa partai :Partai Nasional Demokrat (Nasdem) memperoleh 210 suara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8 suara Partai Amanat Nasional (PAN) 2 suara, Partai Golongan Karya (Golkar) 17 suara, Partai Demokrasi Indonesia- Perjuangan (PDI-P) 31 suara.Nah perolehan suara partai diatas tersebut menurut ilham setelah adanya PSU di TPS 02 mengalami lonjakan tinggi dari beberapa partai politik yang sebelumnya memperoleh suara hanya sedikit dan sekarang meningkat. Suara partai yang dimaksud adalah perolehan secara kesuluruhan dihitung dari caleg masing-masing partai.”kita bandingkan dengan hasil Perhitungan suara ulang yang di lakukan pada tanggal 29 Juni kemarin terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap suara partai. Yang mana dari jumlah seluruh suara pemilih yang datang sebanyak 218 orang, suara Nasdem hanya tinggal 1, kemudian PKB naik menjadi 86 suara, kemudian PAN juga naik menjadi 64 suara, kemudian Golkar juga naik menjadi 62 suara, dan partai PDI perjuangan malah tidak mendapatkan suara.”tambahnyaJadi perubahan perolehan suara tersebut ilham menyakini adanya penggiringan yang tidak biasa dilakukan oleh partai politik. Sehingga mempengaruhi masyarakat dengan cara-cara yang tidak sesuai aturan.”Tentunya kenaikan suara secara drastis ini di sebabkan adanya penggiringan suara secara massal, kita menduga bahwa penggiringan ini bukan lah penggiringan biasa, melainkan ada bentuk bentuk lain entah itu janji, barang, atau apapun itu yang di sampaikan kepada masyarakat sehingga suara suara tersebut pindah ke Tiga partai tersebut secara massal yang pada awalnya partai tersebut tidak mendapatkan suara yang banyak di TPS tersebut saat pemilu 2024 kemaren.Lanjut, partai yang mendapatkan kenaikan suara secara drastis tersebut juga partai yang proses sengketa di MK beberapa waktu yang lalu.Sementara itu ilham minta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Meranti menyelidiki dugaan serta metagline bawaslu.”Bawaslu harus dalami kejanggalan PSU di tanjung peranap ini adalah peran penting bawaslu. Kalau tidak tuntas kita punya tagline sendiri @PercumaAdaBawaslu kalau hal seperti ini masih saja terjadi.”kesalnya.